Konfigurasi Routing Static Di Mikrotik

Konfigurasi Routing Static Di Mikrotik


Assalamualaikum wr.wb


Pada kesempatan kali ini dengan semangat pagi yang membara, kita akan membahas materi tentang routing dan cara konfigurasinya di mikrotik. pasti kalian sudah tidak asing lagi dengan istilah routing, jadi kayanya kita langsung mulai saja deh. oke mulai pembahasannya. 

Baca Juga :


Ebook CCNA
Ebook GNS3
Definisi Routing

Sebelum kita mengenal lebih jauh soal routing, kita harus terlebih dahulu tau definisi dari si routing ini apa, Routing adalah proses meneruskan suatu paket data dari jaringan satu ke jaringan lainnya melalui sebuah router. jadi intinya routing itu sebuah metode membuat suatu rute atau jalur agar paket data tersebut bisa sampai ke Destinationnya (tujuannya).

Klasifikasi Routing

Routing terbagi menjadi 2 klasifikasi yaitu Static Routing dan Dynamic Routing. yang akan kita bahas dipostingan kali ini adalah Static routing. 

Static Routing adalah pendefinisian jaringan-jaringan dan gateway-gateway secara manual oleh si administrator jaringan. Sedangkan Dynamic routing adalah pendefinisian jaringan-jaringan dan gateway-gateway secara otomatis oleh si router. 

Dynamic routing sendiri terbagi menjadi 2 protokol utama yaitu IGP dan EGP, berikut bagan dari Dynamic routing.


untuk pembahasan mengenai OSPF, RIP, dan routing lainnya akan kita bahas dipostingan lain. 

Komponen Routing

Komponen routing terbagi menjadi 2 yaitu :

1. RIB (Routing Information Base) berisi informasi rute ke jaringan-jaringan tertentu  dan juga metric (nilai prioritas) dari masing-masing rute. RIB berfungsi memfilter informasi dari semua protocol routing. RIB bisa dilihat dengan perintah dibawah ini.


ip route print

2. FIB (Forwarding Information Base) berisi salinan informasi yang diperlukan untuk penerusan paket. Jika tidak ada routing mark maka secara default routing akan didasarkan pada table routing utama. FIB ini kalau menurut saya sih lebih mirip ke algoritma routing table.



Konfigurasi Static Routing

Sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang dasar-dasar dari routing dan lainnya. maka sekarang kita akan masuk ke bagian LAB nya atau konfigurasinya. berikut topologi yang saya gunakan.


Pada topologi diatas terlihat bahwa R1 dan R2 terhubung langsung via ethernet (ether2) dengan ip 10.10.10.0/24. dan untuk ke client saya menggunakan ubuntu. Oke mulai saja konfigurasinya.

Konfigurasi Pada R1-SH

1. Konfigurasikan IP Address sesuai topologi diatas, masuk ke IP > Address > Add (+)

    





2. Isi IP Address pada client R1
    
    


3. Kemudian buat konfigurasi ip route nya, masuk ke IP > Routes > Add 





    Keterangan Kolom Diatas dst. Address nya 192.168.20.0/24(network tujuan) dan gateway=10.10.10.2 ( jalur keluar nya).


Konfigurasi Pada R2-SH

1. Pertama setting ip address pada R2, masuk ke IP > Address > add (+).





2. Konfigurasi IP Address Pada sisi client

    

3. Kemudian Konfigurasikan IP routenya, masuk ke IP > Route > add (+)

    


Keterangan Kolom Diatas dst. Address nya 192.168.10.0/24(network tujuan) dan gateway=10.10.10.1 ( jalur keluar nya).

Testing Koneksi

Untuk mengetest konfigurasi routingnya. lakukan ping dari client R1 ke client R2 atau sebaliknya.

Testing Client R1 ke Client R2


Testing Client R2 Ke Client R1


Oke berhasil.

Untuk postingan tentang static routing saya rasa cukup sampai disini, dan semoga postingan ini bermanfaat. jika ada yang ingin ditanyakan bisa ditanyakan dikolom komentar, dan see you next post. 

Wassalamualaikum wr.wb